Shirootholladziina an’amta ‘alaihim. Ghoiril maghdhuubi ‘alaihim waladh dhoolliin - Jalan orang-orang yang Engkau beri nikmat kepada mereka. Bukan (jalannya) orang-orang yang dimurkai, dan bukan pula orang-orang yang sesat

Firman Allah Ta’ala, “Jalan orang-orang yang Engkau beri nikmat kepada mereka,” merupakan penafsiran dari ‘jalan yang lurus’. Dan orang-orang yang Allah beri nikmat kepada mereka ini disebutkan dalam surah an Nisa`, dimana Allah Ta’ala berfirman, “Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya),mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. Yang demikian itu adalah karunia dari Allah, dan cukuplah Allah mengetahui.” (QS. an Nisa`: 69-70) Mereka inilah orang-orang yang berada di atas hidayah, keistiqamahan, serta ketaatan kepada Allah dan para RasulNya. Mereka senantiasa menjalankan semua perintahNya dan meninggalkan semua yang Dia larang dan peringatkan.

Bukan jalannya ‘orang-orang yang dimurkai’. Mereka adalah orang-orang yang rusak niatnya, sehingga walaupun mereka mengetahui kebanaran, namun mereka berpaling darinya.

Dan bukan pula jalan ‘orang-orang yang sesat’. Mereka adalah orang-orang yang tidak berilmu, mereka bingung dalam kesesatan dan tidak mengetahui jalan menuju kebenaran.

Allah mengulangi kata ‘bukan’ untuk menekankan bahwa di sini ada dua jalan hidup yang rusak, yaitu jalan hidup Yahudi dan Nasrani. Dan juga untuk menepis dugaan kalau kalimat ‘orang-orang yang sesat’ itu mengikut (arab: ‘athof) kepada kalimat ‘orang-orang yang Engkau beri nikmat kepada mereka.”

Allah membedakan kedua jalan ini agar setiap dari kedua jalan ini bisa dijauhi. Karena jalan hidup orang yang beriman adalah menghimpun antara ilmu yang benar dan beramal dengannya. Yahudi kehilangan amalan, sementara Nasrani kehilangan ilmu. Karena itulah, orang yang dimurkai adalah Yahudi, sementara yang sesat adalah Nasrani. Sebenarnya, setiap dari Yahudi dan Nasrani adalah sesat dan dimurkai, namun sifat yang menjadi karakteristik Yahudi adalah dimurkai, dan sifat yang menjadi karakteristik Nasrani adalah kesesatan. Inilah yang disebutkan dalam hadits-hadits.

Mukhtashar Shahih Tafsir Ibnu Katsir

0 Response to "Shirootholladziina an’amta ‘alaihim. Ghoiril maghdhuubi ‘alaihim waladh dhoolliin - Jalan orang-orang yang Engkau beri nikmat kepada mereka. Bukan (jalannya) orang-orang yang dimurkai, dan bukan pula orang-orang yang sesat"

Posting Komentar