Fasal || Akhir tafsir surah al Fatihah

Fasal:
Surah yang mulia ini -yang terdiri dari 7 ayat- mengandung:
  • Pujian, sanjungan, dan pujaan kepada Allah dengan menyebutkan nama-namaNya yang husna, yang mengandung sifat-sifat yang agung.
  • Juga terdapat penyebutan hari kebangkitan, yaitu hari pembalasan.
  • Tuntunan Allah kepada para hambaNya agar senantiasa meminta dan merendahkan diri kepadaNya.
  • Pernyataan berlepas diri dari daya dan kekuatan mereka sendiri.
  • Anjuran untuk senantiasa mengikhlaskan ibadah kepadaNya dan mengesakanNya Tabaraka wa Ta’ala dalam uluhiah, serta menyucikan Dia dari semua sekutu, atau tandingan, atau kemiripan dengan makhluk.
  • Juga mengandung permohonan mereka kepada Allah agar senantiasa diberi hidayah menuju jalan yang lurus, yaitu agama yang kokoh, dan menguatkan mereka di atasnya.
  • Juga mengandung motifasi untuk beramal saleh, agar mereka menjadi ahlinya pada hari kiamat.
  • Dan peringatan dari jalan-jalan hidup yang batil, agar mereka tidak dikumpulkan bersama yang menapaki kebatilan itu pada hari kiamat. Dan mereka adalah orang-orang yang dimurkai dan yang sesat.
Betapa indahnya kalimat ini, dimana pemberian nikmat dinisbatkan kepada Allah, dengan firmanNya, “Jalan orang-orang yang Engkau beri nikmat kepada mereka.” Dan Allah tidak menyebutkan pelaku dari ‘kemurkaan’, pada firmanNya, “Bukan jalannya orang-orang yang dimurkai.” Walaupun jelas pelaku sebenarnya adalah Dia sendiri. Demikian halnya ‘kesesatan’ dinisbatkan kepada yang terjatuh di dalamnya, walaupun jelas Dia lah yang menyesatkan mereka dengan takdirNya. Sebagaimana firman Allah Ta’ala, “Siapa yang diberi hidayah oleh Allah, maka dia lah orang yang mendapat hidayah. Dan siapa yang Dia sesatkan, maka kamu tidak mendapati untuknya seorang pun penolong yang memberinya petunjuk.” (QS. al Kahfi: 17) Dan ayat-ayat lain yang menunjukkan bahwa Allah Subhanahu Maha esa dalam pemberian hidayah dan penyesatan.

Fasal:
Orang yag selesai membaca al Fatihah dianjurkan untuk mengucapkan ‘aamiin’, yang bermakna: Ya Allah, kabulkanlah. Ucapan ini dianjurkan bagi orang yang membacanya di luar shalat, dan lebih ditekankan bagi orang yang sedang shalat, baik dia shalat sendiri atau sebagai imam atau sebagai makmum, dan dalam semua kondisinya. Berdasarkan sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam, “Jika dia -maksudnya: imam- membaca: ‘waladh dhoolliin’, maka ucapkanlah: ‘aamiin’, niscaya Allah akan mengabulkan doa kalian.” Beliau shallallahu alaihi wasallam juga bersabda, “Jika imam mengucapkan ‘aamiin’, maka ucapkanlah ‘aamiin’.” Dan beliau shallallahu alaihi wasallam senantiasa membaca ‘aamiin’ setiap selesai membaca: ‘Ghoiril maghdhuubi ‘alaihim waladh dhoolliin.”

Akhir tafsir surah al Fatihah, walillahil hamdu wal minnah.

Mukhtashar Shahih Tafsir Ibnu Katsir

0 Response to "Fasal || Akhir tafsir surah al Fatihah"

Posting Komentar