Pendahuluan

Bismillahirrahmanirrahim

Sungguh semua pujian hanya milik Allah, kita memujiNya, memohon bantuan kepadaNya, dan memohon ampunan kepadaNya. Kita berlindung kepada Allah dari keburukan jiwa-jiwa kita dan dari kejelekan amal-amal kita. Siapa saja yang diberi hidayah oleh Allah maka tidak ada apa pun yang bisa menyesatkannya, dan siapa saja yang Dia sesatkan maka tidak ada pemberi hidayah padanya. Aku bersaksi bahwa tiada sembahan yang berhak disembah selain Allah semata, tiada sekutu bagiNya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan RasulNya shallallahu alaihi wasallam.

Amma ba'du:

Kitab Tafsir al Qur`an al Azhim karya sang Hafizh besar dan imam di dunia ini, Imad ad Din Ibnu Katsir rahimahullahu Ta'ala, merupakan salah satu kitab tafsir yang paling mulia, paling terkenal, dan paling sering diperbincangkan, hingga penulisnya menjadi orang yang terkenal dan imam dalam ilmu tafsir, bahkan sampai melampaui kemampuan gurunya, Syaikh al Islam Ibnu Taimiah, dalam bidang ini. Hal inilah yang membuat imam as Suyuthi berkata dalam biografi Ibnu Katsir, "Beliau mempunyai kitab tafsir, yang belum pernah ada kitab semisal itu yang dikarang sebelumnya."

Hal itu karena dalam penafsiran, beliau senantiasa bersandar pada metode yang sudah lumrah di kalangan ahlussunnah. Dimana beliau menafsirkan al Qur`an dengan al Qur`an selama itu memungkinkan, kemudian dengan sunnah. Jika shahih dari Nabi shallallahu alaihi wasallam suatu tafsir ayat, maka beliau mendahulukannya (setelah tafsir dengan al Qur`an, penj.). Kemudian beliau menafsirkan dengan ucapan para sahabat radhiallahu anhum, kemudian dengan ucapan para tabiin, semoga Allah Rabb alam semesta meridhai mereka.

Karena itulah, Tafsir Ibnu Katsir mempunyai kedudukan tersendiri di dalam hatiku. Tafsir ini telah berperan serta dalam membentuk manhaj dan aqidahku, sejak awal kali istiqamah dan mulai menuntut ilmu sekitar 30 tahun yang lalu. Sudah beberapa tahun terakhir ini aku senantiasa menganjurkan orang-orang yang aku sayangi dan teman-temanku agar mereka mempelajari kitab tafsir yang mulia ini. Hanya saja banyak di antara mereka -dari mereka yang sibuk dan mempunyai minat baca yang rendah- terkesan jenuh dengan amalan al Hafizh rahimahullah yang menyebutkan sanad-sanad hadits, atsar, dan riwayat, serta hukum atasnya. Juga penyebutan sebab kelemahan pada sebagian riwayat, serta penyebutan komentar-komentar para imam pakar al jarh wa at ta'dil -walaupun jelas semua itu sangat banyak dan besar manfaatnya-. Fenomena ini membuat saya sedih. Karenanya saya berangan-angan seandainya kitab tafsir ini diringkas dengan menghilangkan semua sanad yang ada, serta ditata ulang dengan menghilangkan semua hadits, atsar, dan riwayat lemah yang ada di dalamnya. Hingga akhirnya saya menemukan kitab Mukhtashar (Tafsir Ibnu Katsir karya) asy Syaikh Muhammad Nasib ar Rifa'i, dimana kitab ini telah menghilangkan sebagian besar dahagaku. Hanya saja, harga jualnya yang tinggi menyebabkan kitab itu tidak tersebar luas di Mesir ini. Yang membuat saya tambah kecewa adalah kenyataan bahwa ringkasan Tafsir Ibnu Katsir yang paling terkenal dan tersebar di tengah-tengah manusia, ternyata penulisnya telah dikritik oleh banyak ulama karena dia tidak komitmen dengan aqidah al Hafizh Ibnu Katsir, yang notabene sangat sering dijelaskan oleh al Hafizh pada banyak tempat dalam tafsirnya. Bahkan penulisnya merubah dan mengganti ucapan dan perkataan al Hafizh guna menyokong akidah Asy'ariah-nya, semoga Allah mengampuni kita semua.

Fenomena ini kemudian saya sampaikan kepada Syaikh yang mulia, Abu Abdillah Mustafa al Adawi, agar beliau bisa menulis ringkasan (Mukhtashar) Tafsir Ibnu Katsir, namun beliau meresponnya dengan perasaan sungkan -hafizhahullah-. Namun setelah beliau beristikharah dan bermusyawarah, beliau akhirnya setuju dengan saran saya dan mulai menulis kitab yang dimaksud (Shahih Tafsir Ibnu Katsir). Beliau memulai dengan menghilangkan semua hadits, atsar, dan riwayat yang beliau ketahui mempunyai sanad yang lemah. Beliau hanya menyisakan yang shahih menurut beliau, namun beliau meringkas sanadnya dan menyandarkan periwayatan haditsnya kepada kitab-kitab hadits yang ada. Beliau juga meringkas beberapa permasalahan fiqhi serta sisi pendalilan ayat, yang al Hafizh rahimahullah sangat sering sebutkan. Setelah selesai, kami menilai bahwa judul yang paling dekat dan paling tepat menggambarkan ringkasan ini adalah 'Shahih Tafsir Ibu Katsir', dan jadilah kitab beliau ini diberi judul seperti itu. Kitab beliau akhirnya diterbitkan dengan tampilan yang bagus dan mendapatkan repon yang positif dari banyak kalangan. Hanya saja ada beberapa kesalahan cetak dalam pengharakatan, yang kemudian kami revisi pada cetakan berikutnya -segala pujian dan anugerah hanya milik Allah-.

Pada saat menulis kitab itu, Asy Syaikh hafizhahullah menyerahkan kepadaku tugas untuk mengaitkan antara satu kalimat dengan kalimat lainnya (agar bahasanya mengalir) dan menyambung kalimat yang terputus akibat dihilangkannya riwayat yang lemah padanya, namun dengan tetap menjaga ibarat dan lafazh al hafizh rahimahullah. Pekerjaan ini telah membuat saya sangat serius sekaligus kerepotan selama 2 tahun penuh. Namun berkat keutamaan dari Allah kepadaku, pekerjaan ini telah membuat saya mendapatkan banyak sekali kebaikan, di sela-sela saya membaca Tafsir (Ibnu Katsir) ini dari awal hingga akhir lebih dari 5 kali. Ini merupakan keberkahan pekerjaan ini, dan aku memohon kepada Allah agar menjadikannya ikhlas hanya mengharapkan wajahNya. Allah Ta'ala telah memberi taufik kepadaku selama mengerjakan tugas ini hingga saya mendapatkan sesuatu yang besar -segala pujian dan anugerah hanya milik Allah-. Dimana sebagian orang yang aku sayangi -yang berbaik sangka kepadaku- memberikan saran kepadaku agar mau meringkas Shahih Tafsir Ibnu Katsir ini, agar semua orang yang sibuk dan yang kurang minatnya membaca kitab asal (Tafsir Ibnu Katsir) dan kitab shahihnya (Shahih Tafsir Ibnu Katsir), mereka tetap bisa mendapatkan manfaat dari kitab tafsir (Ibnu Katsir) yang agung ini. Hatiku terasa lapang menerima saran itu, lalu saya pun beristikharah kepada Allah Ta'ala dan mulai mengerjakannya dengan perasaan malu dan sungkan. Saya melanjutkan pekerjaan ini siang dan malam tanpa merasa jenuh. Namun saya sadar betul bahwa bekal ilmu yang aku miliki sedikit, bahwa aku ikut berbicara di tengah orang-orang yang mempunyai kemampuan jauh di atasku, dan aku sedang berenang di tengah samudera dimana orang sepertiku belum layak untuk menerjang ombaknya.

Para pembaca yang budiman, aku tidak akan menjelaskan panjang lebar mengenai keistimewaan ringkasan (Mukhtashar) yang aku tulis ini atau menjelaskan metode yang aku gunakan dalam penulisannya. Ringkasnya: Aku ingin mempersembahkan kepada segenap kaum muslimin yang mempunyai kesibukan dan memiliki minat baca yang rendah, sebuah ringkasan (Mukhtashar) yang mudah lagi ringan dalam tafsir al Qur`an yang agung, sesuai dengan metode ulama ahlussunnah, dengan menggunakan ibarat-ibarat dari salah seorang ulama salaf as saleh dalam ilmu tafsir, dengan bentuk yang ringkas namun tidak mencacati dan dengan pemaparan namun tanpa membuat jenuh. Demikianlah, kebenaran apa saja yang aku sampaikan maka itu berasal dari Allah semata, dan semua kesalahan atau kekeliruan atau kelalaian atau kealpaan itu berasal dariku dan dari setan. Kami juga tidak lupa mengingatkan kalau kitab ini merupakan pekerjaan manusia biasa, yang sangat rentan dengan kekurangan, kesalahan, kekeliruan, dan kealpaan. Karenanya siapa saja yang mendapati kesalahan atau kekeliruan di dalamnya, maka kami harap dia mampu memberikan uzur dan berbaik sangka kepada kami, lalu mengirimkan kepada kami kesalahan atau kritikan yang ingin dia sampaikan. Sebelumnya kami haturkan terima kasih dan penghormatan sebesar-besarnya.

Sebagai penutup, aku memohon kepada Allah Yang Maha Agung agar Dia berkenan menerima usaha yang sedikit ini dengan penerimaan yang baik, memberikan pahala kepada kami dengan pahala yang baik, dan mengampuni semua kesalahan kami yang ada di dalamnya, karena sungguh Dia yang menyempurnakan semua keindahan. Hanya Dia yang memberikan kecukupan kepadaku dan Dia lah wakil yang terbaik. Akhir ucapan kami: Alhamdulillahi Rabbil 'alamin. Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada Nabi kami Muhammad, kepada keluarga beliau, dan para sahabat beliau seluruhnya.

Ditulis oleh:
Abu Abdirrahman 'Awadh Luthfi al Jazar
Pimpinan Jamaah Anshar as Sunnah al Muhammadiah
Semoga Allah mengampuninya, kedua orang tuanya, anak keturunannya, dan seluruh kaum mukminin dan mukminat.

Mukhtashar Shahih Tafsir Ibnu Katsir

0 Response to "Pendahuluan"

Posting Komentar